Sebanyak 208 pemulung anak mengikuti pendidikan gratis di SD Dinamika Indonesia, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kepala SD Dinamika Indonesia Nasrudin di Bekasi, Minggu (3/5), mengatakan, sekolah ini didirikan pada tahun 1995 dengan jumlah siswa angkatan pertama 30 orang. "Jika anak-anak bersekolah, kami harus memberi kompensasi ganti rugi kepada orangtua siswa sebesar Rp 1.000 setiap anak karena mereka sering dipekerjakan orangtuanya untuk mencari sampah dan menambah penghasilan keluarga," katanya.
Dalam perkembangannya, kesadaran akan pentingnya pendidikan mulai terbuka dengan bertambahnya jumlah siswa, kendati demikian tradisi memulung sampah tidak bisa dihilangkan. "Ada saja orangtua yang menjemput siswa saat sedang belajar bila iring-iringan truk sampah melintas sekitar pukul 10.00 sehingga konsentrasi belajar hilang, dan ada juga yang tidur di kelas karena kelelahan," katanya.
Kegiatan belajar mengajar tidak berjalan seperti pada umumnya. Untuk siswa kelas 1 mulai pukul 07.00 hingga 09.00, kelas 2 hingga kelas 6 sejak pukul 09.00 hingga pukul 11.30.
Sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 180 meter persegi ini dilengkapi dengan enam ruang kelas dan satu laboratorium komputer dengan empat tenaga pengajar yang belum berstatus S-1.
"Semua biaya oprasional kami dapatkan secara swadaya dan dari bantuan LSM asing," katanya.
Lukman, siswa kelas 5, berharap cita-citanya menjadi dokter bisa tercapai melalui pendidikan yang ia tempuh saat ini. Bila cita-citanya menjadi dokter tercapai, ia ingin mengobati penyakit yang diderita warga di TPA Bantar Gebang. "Kata pak guru, sampah adalah sumber penyakit, jadi pasti banyak orang yang sakit di sini," katanya.
Hal yang berbeda dikatakan Hidayat, siswa kelas 6, yang ingin menjadi pemilik lapak agar tidak perlu lagi memulung sampah. "Kalau saya punya lapak, saya tinggal duduk sambil pegang kalkulator untuk menghitung sampah," kata Hidayat yang membantu orangtuanya memulung sampah mulai pukul 12.00 hingga 14.00.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar